Kiat Sukses Cara Menanam Sawi Hijau Organik |
Kiat Sukses Cara Menanam Sawi Hijau Organik – Sawi Hijau
atau sering disebut caisim atau caisin adalah tanaman sayuran yang banyak
masyarakat sebagai sayur untuk melengkapi berbagai makanan seperti bakso dan
mie ayam. Sawi hijau dulunya hanya terkenal dikalangan rakyat cina namun
sekarang sawi hijau sudah sangat terkenal dikalangan masyarakat Indonesia.
Sayuran ini termasuk dalam sayuran yang mudah dibudidayakan diberbagai tempat
di Indonesia sebab caisim atau caisin ini bisa tumbuh subur pada dataran rendah
maupun dataran tingi. Sawi hijau yang dibudidayakan didataran tinggi akan cepat
berbunga ketimbang yang dibudidayakan didataran rendah sebab pada dataran
tinggi suhunya lebih rendah ketimbang di dataran rendah.
Budidaya sayuran organik saat ini memang sedang
gencar-gencarnya dilakukan oleh banyak petani. Sayuran organik memiliki harga
yang relatif lebih tinggi ketimbang sayuran non organik. Segmen pasar untuk
sayuran organik pun berbeda, untuk sayuran organik segmen pasarnya pada
masyarakat ekonomi menengah keatas. Distribusi awal dari pemasaran sayuran
organik biasanya ditujukan ke supermarket atau pasar-pasar modern lainnya.
Cara Menanam Sawi Hijau Organik
Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah bertujuan agar tanah pada lahan dapat lebih
gembur dan memiliki sistem drainase yang baik. pengolahan tanah dapat dilakukan
dengan mencangkulnya. Cangkul tanah sedalam 20-30cm lalu berikan pupuk kandang
sebanyak 10 ton/ha aduk tanah bersama pupuk kandang hingga pupuk benar-benar
tercampur rata dengan tanah. Setelah itu buatlah bedengan dengan lebar bedengan 1,5 m dan tinggi 30-40
cm sedangkan jarak antar bedengan adalah 30 cm. setiap bedengan terdapat 2
larik tanama dengan jarak tanaman 30 x 30 cm.
Persemaian Benih
Ada beberapa langkah dalam proses persemaian benih.
Buatlah rumah bibit dengan bambu dan atapnya menggunakan
plastik. Lebar rumah bibit adalah 2 m dengan tinggi 1,5 m sedangkan panjangnya
menyesuaikan jumlah bibit yang akan disemaikan.
Untuk penyemaian lahan harus diberikan pupuk kandang dari
kotoran ayam dan pupuk kandang dari kotoran sapi sebanyak 10 kg lakukan
kira-kira 14 hari sebelum benih sawi ditabur. Untuk kebutuhan benih sendiri
adalah 750 gram/ha. Tebar sawi pada lahan yang telah disiapkan lalu tutup
kembali dengan tanah tipis.
Penanaman
Penanaman dilakukan ketika benih telah berumur 1 bulan.
ketika benih berumur 1 bulan, benih telah memiliki 4 helai daun dan akar yang
telah menguat. Lakukan penanaman dengan membuat lubang tanam terlebih dahulu
sedalam 5-10 cm dengan jarak tanam 30 x 30 cm. setelah itu pindahkan bibit dari
media persemaian ke dalam lubang tanam. Atur akar agar tertanam secara tegak.
Lalu tutup kembali dengan tanah. Setelah proses penanaman lakukanlah penyiraman
agar kelembaban tanaman tetap terjaga.
Pemeliharaan Tanaman
Ilustrasi: Pemeliharaan Sawi Hijau |
Penyiraman tanaman
Proses penyiraman untuk tanaman sawi bergantung terhadap
musim. Pada musim kemarau lakukan penyiraman 2 kali sehari sedangkan ketika
musim penghujan penyiraman dapat dilakukan 2 hari sekali tergantung kelembaban
lahan.
Penjarangan adalah proses pencabutan tanaman yang tumbuh
terlalu rapat. Penjarangan sudah dapat dilakukan ketika tanaman sawi telah
berumur 2 minggu setelah tanam.
Penyulaman
Lakukanlah penyulaman bersamaan dengan proses penjarangan agar
lebih menghemat waktu dan tenaga. Tanaman yang mati harus diganti dengan bibit
yang baru yang lebih siap tanam dan sehat.
Pemupukan
Lakukanlah pemupukan dengan menggunakan pupuk organik cair.
Pengaplikasian pupuk organik cair pun terbeling mudah kita Cuma harus
mencampurkan pupuk organik cair bersama air lalu siram menggunakan handsprayer.
Pemupukan dilakukan ketika tanaman telah berumur 3 minggu setelah tanam.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit haruslah menggunakan cara
terpadu dengan memperhatikan pola penyerangan hama tersebut. Pengendalian hama
terpadu dapat dilakukan berbagai cara diantaranya melepaskan musuh alami pada
hama yang menyerang tanaman sawi tersebut. sedangkan untuk pengendalian
penyakit dapat dikendalikan sejak dini dengan cara melakukan persiapan benih
dan lahan dengan baik. Jangan gunakan lahan yang masa tanam sebelumnya tanaman
yang ditanam terserang penyakit.
Panen
Panen dilakukan ketika sawi berumur 40-50 hari setelah
penyemaian. Lakukan pemanenan pada pagi hari agar ketika pemanenan selesai sawi
langsung dapat dipasarkan. Jangan simpan sawi terlalu lama karena sawi termasuk
sayuran yang cepat membusuk.
Post Comment
EmoticonEmoticon