25 Tips Sukses Budidaya Kopi |
25 Tips Sukses Budidaya Kopi – Kopi adalah salah satu
komoditi pertanian yang tidak pernah surut diperdagangkan di Indonesia bahkan
di dunia. Budidaya kopi tersebar
diseluruh dunia. Ada beberapa pusat dan lokasi budidaya kopi di dunia
yaitu amerika selatan, afrika dan asia pasifik. Indonesia termasuk dalam salah
satu Negara penghasil kopi terbesar dan terbaik di dunia. Budidaya kopi di
Indonesia sudah sangat populer sebab selain permintaan akan komoditas yang satu
ini tidak pernah surut harga kopi juga terbilang tinggi oleh sebab itu sangat
banyak petani yang memilih untuk budiday kopi. Kopi banyak memiliki manfaat bagi kesehatan kita. baca di manfaat kopi.
Kopi merupakan tanaman yang dapat hidup pada dataran tinggi dan rendah tergantung dari jenis kopi. Kopi arabika akan tumbuh dengan baik pada kadar keasaman tanah berkisar antara pH 5,5-6,5 sedangkan jenis kopi robusta baik ditanam pada kadar keasaman pH 4-6-5. Kopi baik ditanam pada tanah yang gembur yang kaya akan unsur hara.
Untuk memulai budidaya kopi ada beberapa tahapan yang harus
dilalui. Tahapan tersebut akan dibahas sebagai berikut.
Pemilihan dan Penyiapan Bibit
Tanaman kopi sangat banyak jenisnya yamg tersebar
didunia bahkan diperkirakan jumlahnya
mencapai ribuan. Akan tetapi ada beberapa jenis kopi yang populer ditanam di Indonesia bahkan didunia. Ada 4
jenis kopi yang sering dibudidayakan yaitu kopi robusta, arabika, liberika dan
exselsa.
Pemilihan jenis kopi harus disesuaikan lokasi tempat
budidaya. Pada dataran rendah kopi yang sesuai untuk dibudidayakan adalah kopi
liberika dan kopi excels, pada ketinggian antara 400-900 mdpl jenis kopi
robusta sangat cocok untuk di
budidayakan . dan yang terakhir pada ketinggian lebih dari 900 mdpl kopi
yang cocok untuk ditanam adalah jenis kopi arabika. Jenis kopi yang paling
tinggi harga jualnya adalah kopi arabika. Berbeda dengan kopi robusta yang
memiliki produktivitas tertinggi daripada jenis yang lainnya.
Penyesuaian bibit kopi dengan daerah budidaya yang cocok harus dilakukan dengan benar-benar baik. apakah kopi tersebut cocok dibudidayakan atau tidak. Setelah pemilihan jenis kopi selesai maka hal yang harus dilakukan setelahnya adalah penyiapan bibit. Pilihlah bibit dengan kualitas yang unggul. Sangat banyak sekali pada saat ini produsen penghasi bibit kopi dengan kualitas yang baik. untuk varietas kopi robusta yang unggul diantaranya adalah BP42 dan BP 358 sedangkan untuk kopi robusta adalah S795 dan USDA 762.
Persiapan Lahan
Tanaman kopi dapat tumbuh subur pada tanah yang mengandung
bahan organik. Apabila tanah dirasa kurang kandungan bahan organiknya maka
dapat ditambahkan dengan pupuk kandang yang ditebar pada lahan yang akan dibudidayakan, dengan begitu
maka tingkat ketersediaan unsur hara pada tanah akan meningkat.
Pohon peneduh penting dalam budidaya kopi agar cahaya
matahari tidak langsung terpancar pada tanaman kopi. Alangkah baiknya jika
pohon peneduh memang sudah ada pada lahan. Jenis tanaman peneduh adalah
sengong, lamtoro dan lain-lain. Apabila pada lahan yang akan dibudidayakan kopi
belum ada pohon peneduh maka pohon peneduh harus ditanam. Waktu yang dibutuhkan
untuk menanam sengon dampai siap ditanami kopi adalah 4 tahun.
Penanaman Bibit
Apabila langkah yang disebutkan diatas telah dilakukan maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah penanaman bibit
kopi dari polybag kelahan. Untuk
penanaman bibit kopi sendiri sangat berbeda dengan bibit tanaman yang lainnya.
pembuatan lubang tanam harus dilakukan sekitar 5-6 sebelum penanaman.
Buatlah lubang berukuran 50x50x50cm dengan jarak tanam untuk jenis kopi arabika adalah 3x3meter seedangkan untuk jenis arabika adalah 2,5 m x 2,5 m. Lubang tanam dibiarkan terbuka, pisahkan tanah bagian bawah dan atas hasil galian. Setelah itu masukkan belerang dan kapur kedalam lubang tanam bagian bawah dengan dosis masing-masing 100gr lakukan 60 hari sebelum penanaman. Setelah itu masukkan pupuk organic ke dalam lubang tanam dengan dosis 25kg kompos yang dicampur bersama tanah bagian ataas lakukan 1 bulan sebelum masa penanaman.
Buatlah lubang berukuran 50x50x50cm dengan jarak tanam untuk jenis kopi arabika adalah 3x3meter seedangkan untuk jenis arabika adalah 2,5 m x 2,5 m. Lubang tanam dibiarkan terbuka, pisahkan tanah bagian bawah dan atas hasil galian. Setelah itu masukkan belerang dan kapur kedalam lubang tanam bagian bawah dengan dosis masing-masing 100gr lakukan 60 hari sebelum penanaman. Setelah itu masukkan pupuk organic ke dalam lubang tanam dengan dosis 25kg kompos yang dicampur bersama tanah bagian ataas lakukan 1 bulan sebelum masa penanaman.
Sebelum bibit ditanam pada kelahan yang telah disiapkan, pangkas daun hingga tersisa sedikit daun langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi tingkat penguapan pada bibit setelah ditanam nantinya. Setelah itu bibit yang ada dipolybag di bongkar lalu masukkan kedalam media tanam usahakan akar dapat tertanam dengan tegak dan sempurna.
Perawatan
- Penyulaman
Lakukan penyulaman sekitar 30 hari sekali sampai umur
tanaman 6 bulan. Selalu periksa pertumbuhan tanaman kopi apabila ada tanaman
yang mati harus cepat disulam. Periksa apakah tanaman tersebut mati karena
penyakit atau bukan. Apabila tanaman yang mati terserang penyakit maka harus
segera ditindak lanjut agar tidak menularkan ke tanaman yang lainnya.
- Pemupukan
Tanaman kopi akan lebih baik kualitasnya apabila diberikan
pupuk organik. Gunakan daun-daun yang rontok untuk dibuat kompos. Untuk dosis
tiap tanaman adalah 20-30 kg lakukan 2 kali dalam satu tahun. Cara pemberian
pupuk adalah dengan cara membuat galian yang mengitari pohon, lalu masukkan
pupuk kedalam galian tersebut.
- Pemangkasan
Untuk jenis kopi arabika sebaiknya dilakukan pemangkasan
batang tunggal dan untuk jenis robusta dilakukan pemangkasan batang ganda.
Namun berdasarkan tujuan, pemankasan kopi dibagi menjadi 3 yaitu.
- Pemangkasan bentuk: bertujuan untuk membentuk tanaman, tinggi tanaman dan batang yang bercabang.
- Pemangkasan produksi: yaitu memangkas cabang yang tidak produktif dan terserang hama. Bertujuan agar pohon kopi lebih fokus dalam pembentukan cabang produktif.
- Pemangkasan peremajaan:pemangkasan tipe ini dilakukan ketika tanaman sudah tua atau tidak lagi produktif.
- Penyiangan
Bersihkan selalu daerah sekitar tanaman kopi dari gulma.
Lakukan penyiangan yang lebih intensif
pada saat tanaman masih muda. Frekuensi penyiangan gulma setiap satu bulan
sekali.
- Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman yang teserang hama serta penyakit berakibat serius
dalam penurunan buah kopi. Oleh sebab itu lakukan pengendalian dengan sangat
serius agar menjaga produktifitas tanaman tidak menurun sebelum fase penuaan
tanaman. Ada beberapa hama dan penyakit yang terkenal dikalangan petani kopi:
- Penggerek buah kopi, akibat dari hama ini adalah buah rontok dan busuk. Pengendaliannya dapat dilakukan sanitasi pada kebon, pohon naungan dipapas, serta memanen buah yang terserang hama. Apabila hama belum juga pergi kita dapat melakukan penyemprotan dengan insektisida.
- Penyakit karat daun, penyakit ini banyak menyerang jenis kopi arabika. Tandanya adalah daun mengalami penguningan dalam bentuk bercak-bercak. Pengendaliannya berikan semprotan kimia pada daun yang terserang penyakit.
- Penyakit nematode, kopi robusta adalah jenis yang sering terserang penyakit nematode. Serangan penyakit ini sangat berbahaya, penurunan produksi kopi hingga 75%. Cara pengendaliannya dapat melakukan teknik sambung bagian batang bawah tanaman yang kebal nematode dengan batang yang terserang.
Panen
Untuk jenis arabika, buah kopi sudah dapat dipanen setelah
tanaman berumur 3 tahun. Sedangkan untuk kopi robusta baru dapat berbuah pada
usia 4,5 tahun. Cara pemanenan kopi dapat dilakukan dengan cara memetik buah
kopi yang sudah matang. Frekuensi pemetikan setiap 2 minggu sekali. Puncak
produksi kopi tertinggi berada pada data tanaman berumur 6-9 tahun.
Post Comment
EmoticonEmoticon