Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila – Dewasa ini banyak
sekali peluang usaha yang dapat membawa ke dalam kesuksesan. Sektor perikanan
menjadi perhatian kita saat ini. Ada banyak komoditi yang bisa kita budidayakan
namun pada artikel kali ini admin akan menjabarkan tentang tips jitu dan
panduan lengkap cara budidaya ikan nila.
Ikan nila adalah ikan yang hidup di air tawar, ikan yang satu ini memang salah satu ikan yang memiliki tingkat permintaan konsumsi yang cukup tinggi di masyarakat. Ikan ini relatif mudah dikembangbiakkan dan pastinya mudah di pasarkan. Di alam ikan nila dapat kita jumpai di sungai, rawa. Makanan ikan nila di alam adalah plankton, tumbuhan air serta ikan-ikan kecil, ikan nila termasuk salah satu ikan omnivora.
Dalam memulai budidaya maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mari kita simak poin-poin penting dalam budidaya ikan nila di bawah ini.
1. Pemilihan benih
Memilih benih ikan adalah salah satu poin
terpenting dari budidaya. Ikan nila yang lebih mudah di besarkan adalah ikan
nila yang berkelaminn jantan. Sebab ikan nila dengan kelamin jantan memiliki
tingkat pertumbuhan lebih tinggi 30-40% dari pada yang kelamin betina.
Dalam budidaya ikan nila lebih baik dilakukan dengan membudidayakan
ikan dengan jenis satu kelamin (monosex) sebab ikan nila adalah ikan yang
termasuk dalam golongan mudah dipijah. Apabila kita budidayakan dengan campuran
maka waktu serta tenaga kita akan habis hanya untuk memijah.
Untuk benih yang di pilih dalam pembesaran
adalah benih dengan kelamin jantan, bibit nila yang siap di besarka memiliki
panjang 10-12 cm.
2. Persiapan kolam
Dalam berternak ikan nila dapat menggunakan
berbagai macam jenis kolam, misalnya kolam tanah, terpal, semen, hingga tambak
air payau. Semua tergantung modal dan luas lahan yang kita miliki. Pada artikel
kali ini saya hanya membahas budidaya ikan nila dengan menggunakan kolam tanah,
selain murah dalam konstruksinya kolam tanah juga adalah tempat yang strategis
untuk pertumbuhan mikro organisme air sebagai makanan alami dari ikan nila.
Ada beberapa tahapan dalam persiapan kolam budidaya.
3. Pengeringan tanah
Penjemuran tanah bertujuan untuk membunuh mikro organisme berbahaya yang akan meracuni dan membahayakan ikan. Oleh karena itu kolam harus di jemur selama paling tidak 3 hari hingga dasar tanah terlihat kering dan tak terdapat kadar air yang ditandakan dengan tanah pada dasar kolam yang mulai retak.
4. Pembajakan
Pembajakan dapat dilakukan dengan cara mencangkul dasar kolam agar semua bagian tanah dapat terkena sinar matahari. Tanah pada dasar kolam dicangkul kira-kira sedalam 10-15 cm. Setelah dicangkul merata lalu bersihkan pula sampah yang terdapat pada dasar kolam beserta sisa-sisa pakan ikan jika kolam yang digunakan pernah menjadi kolam ikan.
Proses pembajakan juga meliputi pengapuran jika kadar terlalu masam dan pemupukan agar menumbuhkan pakan alami untuk ikan. Untuk kondisi kolam yang tingkat keasamannya tinggi maka harus di berikan dolomit untuk menetralkan keasamannya. Kondisi pH optimal dalam budidaya ikan nila adalah 7-8. pH tersebut sangat baik untuk pertumbuhan ikan.
Langkah berikutnya adalah pemupukan. Sebagai pupuk dasar diberikan kompos. Hal ini bertujuan untuk menyuburkan tanah. Pemupukan harus dilakukan secara merata setiap sudut kolam. Untuk satuan per hektar harus diberikan 1-2 ton kompos. Lalu kolam di biarkan selama 14 hari. Setelah itu apabila dirasa perlu menggunakan pupuk kimia maka pupuk yang perlu ditambahkan berupa urea 50-60kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha hal ini bertujuan untuk menyuburkan pertumbuhan micro organisme yang hidup di kolam.
Tahap akhir pada persiapan kolam adalah pengairan. Pengairan dilakukan dengan dua tahap tahap pertama pengairan dilakukan sampai tinggi air kolam 10-20 cm lalu biarkan selama 3 hari hal ini bertujuan agar organisme air dapat tumbuh. Setelah 3 hari dilakukan pengairan kembali, pengairan dilakukan sampai tinggi kolam mencapai 70-80 cm.
5. Penebaran benih
Penebaran benih dilakukan kedalam kolam
setelah kolam selesai dalam tahap persiapan. Populasi bibit yang akan ditebar
sebanyak 20-30cm/m2 untuk ukuran benih 15-20 gram.
6. Pemeliharaan budidaya
Dalam pemeliharaan budidaya ikan nila ada
beberapa poin penting yang harus dilakukan antara lain pengelolaan air, pemberian pakan dan pengendalian hama dan penyakit. Semua hal tersebut harus dilakukan dengan baik agar produksi ikan nantinya akan menguntungkan. Maka dari itu simak penjelasannya berikut ini:
A. Pengelolaan air
Pengelolaan air yang baik dengan melihat kualitas air kolam, pH dan kandungan oksigen adalah yang mempengaruhi kualitas air.Penggantian air kolam dapat dilakukan apabila kondisi kolam sudah tercium aroma yang busuk, itu menandakan bahwa air sudah banyak mengandung ammonia (NH3) dan hydrogen sulfide (H2S). untuk penggantian air kolam dilakukan dengan cara mengganti 1/3 air kolam lalu menambahkan air baru. Dalam melakukan penambahan air kolam sebaiknya dilakukan dengan menggunakan air sumur karena tak mengandung zat-zat yang akan membahayakan ikan nantinya. Sebagai catatan sebaiknya jangan menggunakan air PAM.
B. Pemberian pakan
Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kadar protein 30%. Pemberian pakan dapat dilakukan pada pagi dan sore hari. Namun saat ini juga telah banyak petani yang menggunakan pakan organik yang biasa disebut pakan alternatif. Penggunaan pakan alternatif dipilih karena dianggap lebih menghemat biaya produksi sebab pakan alternatif lebih mudah di dapat dan proses pembuatannya tak begitu sulit. Untuk anda yang ingin mengetahui cara membuatnya bisa mengunjungi pakan alternatif untuk ikan nila
C. Pengendalian hama dan penyakit
Ikan nila termasuk jenis ikan yang tahan terhadap hama dan penyakit. Namun pada budidaya yang besar serangan hama dan penyakit tetap harus di waspadai dengan cara terus memantau kondisi kolam serta kondisi ikan.
A. Pengelolaan air
Pengelolaan air yang baik dengan melihat kualitas air kolam, pH dan kandungan oksigen adalah yang mempengaruhi kualitas air.Penggantian air kolam dapat dilakukan apabila kondisi kolam sudah tercium aroma yang busuk, itu menandakan bahwa air sudah banyak mengandung ammonia (NH3) dan hydrogen sulfide (H2S). untuk penggantian air kolam dilakukan dengan cara mengganti 1/3 air kolam lalu menambahkan air baru. Dalam melakukan penambahan air kolam sebaiknya dilakukan dengan menggunakan air sumur karena tak mengandung zat-zat yang akan membahayakan ikan nantinya. Sebagai catatan sebaiknya jangan menggunakan air PAM.
B. Pemberian pakan
Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kadar protein 30%. Pemberian pakan dapat dilakukan pada pagi dan sore hari. Namun saat ini juga telah banyak petani yang menggunakan pakan organik yang biasa disebut pakan alternatif. Penggunaan pakan alternatif dipilih karena dianggap lebih menghemat biaya produksi sebab pakan alternatif lebih mudah di dapat dan proses pembuatannya tak begitu sulit. Untuk anda yang ingin mengetahui cara membuatnya bisa mengunjungi pakan alternatif untuk ikan nila
C. Pengendalian hama dan penyakit
Ikan nila termasuk jenis ikan yang tahan terhadap hama dan penyakit. Namun pada budidaya yang besar serangan hama dan penyakit tetap harus di waspadai dengan cara terus memantau kondisi kolam serta kondisi ikan.
7. Pemanenan
Jika kita melihat kondisi pasar untuk
permintaan ikan nila maka bobot yang diminta untuk pasar domestik adalah
berkisar 350-400gram/ekor. Dengan akumulasi saat tebar benih bobot benih
sekitar 15-20gram maka untuk mencapai berat yang diminta pasar dibutuhkan waktu
selama 6-7 bulan.
Nah itulah sobat Cara ternak dan budidaya ikan nila yang telah admin jelaskan secara terperinci di atas. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan semoga budidaya yang anda lakukan dapat berjalan dengan sukses.
Post Comment
EmoticonEmoticon