2000 Cara Sukses Budidaya Bawang Merah


2000 Cara Sukses Budidaya Bawang Merah
2000 Cara Sukses Budidaya Bawang Merah

2000 Cara Sukses Budidaya Bawang Merah – Bawang merah atau Allium ascalonicum adalah tanaman hortikultura yang merupakan salah satu dari kebutuhan pokok manusia. bawang merah banyak digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Angka kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap bawang merah sangat tinggi. Namun produksi petani lokal hingga saat ini tidak bisa mencukupi kebutuhan bawang merah masyarakat Indonesia.

Pemerintah setiap tahunnya hingga saat ini masih melakukan kebijakan impor yang seringkali merugikan petani lokal karena dengan adanya kebijakan impor tersebut harga bawang merah lokal menjadi anjlok. Parahnya lagi karena bawang merah termasuk tanaman musiman sehingga budidaya bawang merah pemanenannya dilakukan secaara serentak sehingga harga jual semakin merosot tajam.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan terobosan baru yang memungkinkan petani dapat membudidayakan bawang merah disetiap musim untuk menghindari kebanjiran produksi bawang merah. Kali ini seputarpertanianoke akan membahas tentang teknik budidaya bawang merah yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi petani bawang merah di Indonesia. Ulasan kali ini kami ambil dari pengalaman para petani sukses di daerah sentra produksi bawang merah yaitu di Brebes Jawa Tengah.


Syarat Tumbuh Bawang Merah

Dalam budidaya bawang merah dibutuhkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi agar bawang merah dapat tumbuh dengan baik. Bawang merah dapat tumbuh di daerah dataran rendah pada ketinggian maksimal mencapai 900 meter dpl. Bawang merah membutuhkan sinar matahari selama 12 jam sehari  dengan suhu ideal 26-34 derajat celcius. Selain itu tanaman bawang merah mengarapkan jenis tanah latosol dan alluvial dengan kadar keasaman pH berkisar antara 5,5-7. Bawang merah mengharapkan kelembaban udara antara 60-70%.


Pemilihan Bibit Bawang Merah

Setelah beberapa persyaratan tersebut dipenuhi dan lokasi penanaman sudah didapatkan. Maka tahapan selanjutnya adalah pemilihan bibit bawang merah. Pemilihan bibit sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh nantinya. Terdapat banyak jenis bibit bawang merah yang ada di Indonesia. Namun sebelum melakukan pemilihan bibit unggul alangkah baiknya jika mengulik informasi dari petani bawang merah yang telah sukses. Mintalah saran untuk pemilihan bibit apa yang baik untuk ditanam. Hal tersebut dilakukan karena biasanya diberbagai daerah jenis bibit yang baik ditanam berbeda-beda.


Pengolahan tanah

Beberapa tahapan dari pengolahan tanah yang harus anda lakukan:
  1. Tanah dibajak dengan cara dicangkul hingga kedalaman 15 cm lalu diamkan lahan hingga 7 hari agar zat-zat yang merugikan tanaman nantinya dapat hilang karena terpapar sinar matahari.
  2. Lakukan pengapuran apabila tanah terlalu asam dengan pH berada di bawah 5,5. Aplikasikan kapur pertanian atau dolomit kelahan agar pH tanah bisa netral. Dosis kapur yang diberikan adalah 1000kg/ha. Setelah dilakukan pengapuran, diamkan kembali lahan selama 9-12 hari hingga kapur dapat bereaksi sempurna.
  3. Selanjutnya lakukan pembuatan bedengan. Bedengan yang dibuat usahakan mengarah dari timur ke barat agar tanaman dapat terkena sinar matahari secara merata. Buatlah bedengan dengan ketinggian 30 cm dan lebar 1-1,5 m dengan jarak antar bedengan 40 cm dan buat parit dengan kedalaman 25-30 cm sebagai jalan air hujan. Pembuatan parit berguna agar air hujan tidak menggenang di lahan.
  4. Setelah itu campurkan pupuk kandang dengan dosis 15-20 kg/ha ke atas bedengan dan cangkul hingga merata. Pemberian pupuk kandang bertujuan untuk menambah bahan organik pada lahan.
  5. Tanah yang sudah di berikan pupuk kandang lalu dibiarkan selama satu minggu sebelum dilakukan penanaman.

Penanaman Bawang Merah

Bibit bawang merah yang telah disiapkan selanjutnya ditanam kelahan dengan cara membenamkan seluruh umbinya kedalam tanah. Jarak tanam yang digunakan dalam budidaya bawang merah tergantung dari musim. Pada musim hujan gunakkan jarak tanam 20x20 cm sedangkan pada musim kemarau gunakan jarak tanam 15x15 cm.


Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman bawang merah meliputi penyiraman, pemupukan, penyiangan, serta pengendalian hama dan penyakit.


1.   Penyiraman Tanaman
Ketika tanaman berumur 0-14 hari lakukan penyiraman 1 hari 2 kali pada pagi dan sore. Setelah tanaman berumur lebih dari 14 hari cukup lakukan penyiraman 1 kali sehari saja pada sore hari. Gunakan handsprayer pada saat menyiram tanaman agar umbi tidak rusak terkena tekanan air yang besar.


2.   Pemupukan
Pemupukan susulan sudah dapat dilakukan ketika tanaman telah berumur 14 hari. Aplikasikan pupuk urea dengan dosis 90 kg/ha, ZA 205 kg /ga, dan KCl 115 kg /ha. Selanjutnya lakukan pemupukan susulan kedua ketika tanaman telah berumur 5 minggu dengan menggunakan urea  45 kg/ha, ZA 100 kg /ha, dan KCl 55 kg /ha. Pemupukan dilakukan dengan pembuatan garitan di sekitar tanaman.


3.   Penyiangan tanaman
Penyiangan yang baik dapat dilakukan hanya 2 kali saja pada setiap musim tanam. penyiangan dapat dilakukan pada saat pemupukan agar lebih efektif dan hemat biaya dan energi. Lakukan penyiangan hingga tidak terdapat gulma pada lahan pertanaman.


4.   Pengendalian Hama dan Penyakit
Bawang merah dalam budidayanya termasuk tanaman yang sangat berpotensi terserang hama dan penyakit. Serangan hama yang banyak menyerang tanaman bawang merah adalah Hama ulat dan penyakit layu fusarium.

Ulat menyerang tanaman bawang merah pada bagian daunnya. Daun yang terserang hama ulat akan timbul bercak putih dan biasanya permukaan daun terdapat bekas gigitan ulat. Cara pengendalian hama ulat atau Spodoptera sp dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mengambil ulat dan telur yang terdapat pada tanaman lalu dimusnahkan. Cara selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan alat perangkap feromon sex. Penggunaan pestisida usahakan hanya diaplikasikan pada keadaan mendesak seperti saat serangan hama yang terlalu hebat dan sulit dikendalikan.

Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh cendawan. Gejala yang ditunjukan tanaman ketika terserang penyakit ini antara lain daun menguning dan melengkung kedalam. Pengendalian penyakit ini harus dilakukan sejak dini sebelum penyakit menyebar. Apabila terdapat gejala-gejala tersebut pada tanaman maka tanaman yang terserang penyakit tersebut langsung dimusnahkan dan tanaman yang berada disekitarnya di semprot dengan fungisida.


Pemanenan Budidaya Bawang Merah

Pemanenan sudah dapat dilakukan ketika tanaman sudah berumur 60-70 hari. Ketika tanaman telah berumur tersebut rata-rata tanaman sudah rebah. Tingkat kerebahan tanaman yang sudah siap dipanen mencapai 90-95%.

Budidaya bawang merah yang baik, produktivitasnya dapat mencapai 9 ton/ha. Setelah umbi dipanen, selanjutnya dilakukan penjemuran hingga 7-10 hari. Penjemuran harus dilakukan secara merata dengan cara dibalik selama 3 hari. Bawang merah yang sudah siap dijual memiliki kadar air 85%.


Baca Juga:




Previous
Next Post »

Post Comment